Hingga kini nama asli I Canggu belum diketahui. Dalam sejarah dicatat bahwa
beliau menggantungkan diri dengan pemuda pejuang di daerah Buleleng. Namun
yang jelas beliau adalah orang Jepang yang pada waktu Jepang kalah melawan
Sekutu, tidak kembali ke negeri Jepang. Faktor apa yang mendorong beliau
menggabungkan diri dengan pemuda pejuang?. ini tidaklah dapat dijawab dengan
pasti. Apakah karena terpaksa atau faktor lainnya. Namun kenyataannya beliau
rela menyerahkan jiwa raganya untuk ibu pertiwi Indonesia yang tercinta.
Menurut penjelasan I Ceku, salah seorang’ Veteran RI yang berasal dari
daerah Ubud, bahwa yang dikenal dengan nama I Canggu dalam pertempuran
di Tanah Aron khususnya, sangat berani menyerang musuh. Bahkan sering tembakannya
mengena sasaran. Ganasnya tidak dapat diragukan. Setelah terjadinya pertempuran
Tanah Aron, I Ceku tidak lagi berjumpa dengan I Canggu. Itu menurutnya
disebabkan oleh setelah terjadi perang besar di Tanah Aron di pegunungan
Karangasem, Netherlands Indies Civil Administration (NICA) terus rnengepung
pasukan pejuang, sehingga beliau terpisah dengan I Canggu.
I Mangku salah seorang Veteran RI dari Buleleng pernah menuturkan bahwa
selain bergabung dengan pejuang Bali khususnya di daerah Buleleng, nama
I Canggu tidak pernah tercemar, dalam arti beliau selalu setia terhadap
pasukan pejuang. Orangnya dikatakan penurut dan bila ada musuh beliau pasti
paling berani dan ganasnya seperti harimau akan menyergap mangsanya. Khusus
kepada I Gusti Ngurah Rai yang merupakan pimpinan tertinggi pejuang Bali
saat itu, beliau sangat tunduk. Secara umum dikatakan bahwa I Gusti Ngurah
Rai sangat akrab kepada para pejuang Jepang yang tergabung dengan pejuang
Bali, tentunya termasuk I Canggu.
|
|